Insiden yang menimpa Nyawa Muhammad Alfatih Gustafiansyah (8) telah mengguncang Kota Bekasi. Pada Sabtu, 1 Juni 2024, keceriaan bermain di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) di Kampung Jaha, Jatimekar, Jatiasih, berubah menjadi malapetaka ketika Alfatih jatuh dari ketinggian. Meski telah diberikan perawatan medis dengan segenap usaha, nyawa bocah itu akhirnya berpulang pada Minggu, 2 Juni 2024.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Erna Ruswing Andari, memberikan keterangan terbaru mengenai kejadian tragis tersebut pada Senin, 3 Juni 2024. Menurutnya, setelah terjatuh dari JPO Tol Jatiasih, Alfatih menderita luka parah di kaki kiri dan kepala, termasuk patah tulang. Meski sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, Alfatih akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di pagi hari.
Kronologi kejadian tragis tersebut mulai terungkap. Saat itu, Alfatih dan teman-temannya tengah bermain di JPO pada sekitar pukul 16.30 WIB. Namun, apa yang seharusnya menjadi momen keceriaan berubah menjadi penderitaan ketika Alfatih bersandar pada kawat pembatas JPO yang ternyata bolong. Tanpa disadari, tali rapia yang menjadi pagar pembatas tersebut tidak mampu menahan beban Alfatih, sehingga dia terjatuh dari ketinggian, tepat di jalur cepat Tol JORR.
Tindakan cepat diambil untuk memperbaiki kondisi di lokasi kejadian. PT Jasa Marga, selaku pengelola Tol JORR, segera melakukan penggantian kawat pembatas yang rusak dengan yang baru. Meski langkah tersebut merupakan respons yang tepat, namun tragedi yang menimpa Alfatih memberikan pelajaran yang dalam bagi semua pihak akan pentingnya keamanan infrastruktur bagi keselamatan masyarakat, terutama anak-anak yang rentan terhadap bahaya di lingkungan publik.