Tujuh Keajaiban Dunia adalah salah satu hal yang selalu menarik untuk dibahas. Salah satunya adalah Candi Borobudur, yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Meskipun dulu sempat dikira sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia, ternyata informasi itu tidak benar. Menurut Guru Besar arkeologi Universitas Indonesia, Agus Aris Munandar, Candi Borobudur sebenarnya tidak pernah masuk dalam daftar resmi Tujuh Keajaiban Dunia.
Meski demikian, Agus meyakini bahwa Candi Borobudur layak untuk masuk dalam kategori Tujuh Keajaiban Dunia Baru. Bangunan ini memiliki keunikan dan keistimewaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh bangunan lain di dunia. Mulai dari relief Buddha terbanyak, pembangunan tanpa perekat menggunakan dua juta batu, hingga menjadi candi Buddha terbesar di dunia.
Menurut Agus, setiap pembuat daftar keajaiban dunia memiliki standar sendiri dalam menentukan apakah suatu bangunan layak masuk dalam daftar tersebut. Kriteria-kriteria ini bisa bervariasi dan tergantung pada sudut pandang masing-masing. Meskipun Candi Borobudur tidak termasuk dalam daftar resmi, bagi Agus hal itu bukanlah masalah besar.
Bagi Agus, pentingnya Borobudur diakui sebagai salah satu keajaiban dunia baru, meskipun hal itu tidak terjadi dalam daftar yang beredar saat ini. Bagi Agus, yang terpenting adalah menghargai keunikan dan keistimewaan dari Candi Borobudur, yang memang patut diakui sebagai salah satu keajaiban dunia baru.
Jadi, meskipun Candi Borobudur tidak resmi masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia, namun keunikan dan keistimewaannya tetap membuatnya layak diakui sebagai salah satu keajaiban dunia baru yang patut untuk dipertimbangkan.