Pemerintah Indonesia memastikan bahwa seluruh warganya di Bangladesh dalam keadaan selamat dan aman. Ada sebanyak 563 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di negara tersebut yang sedang dilanda demonstrasi besar-besaran. Menurut Direktur Jenderal Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, Kemlu dan KBRI Dhaka terus memantau situasi dan tetap berkomunikasi dengan para WNI untuk memastikan keselamatan mereka.
Para WNI di Bangladesh mayoritas adalah ibu rumah tangga yang menikah dengan warga negara Bangladesh. Situasi di Bangladesh semakin tegang akibat protes mahasiswa yang berlangsung selama beberapa minggu terakhir. Pemerintah Bangladesh telah memberlakukan jam malam nasional dan mengerahkan militer untuk mengendalikan kerusuhan yang terjadi.
Beberapa media lokal di Bangladesh belum dapat mengupdate berita mereka secara daring sejak pemerintah membatasi akses internet, telepon, dan pesan singkat. Meskipun demikian, para pengunjuk rasa terus mempertahankan posisi mereka meskipun dihadapi dengan tindakan keras dari pihak keamanan.
Kelompok mahasiswa melakukan protes terhadap keputusan pengadilan tinggi yang mengembalikan kuota untuk pekerjaan pemerintah. Sistem kuota ini sebelumnya telah dihapuskan setelah adanya protes besar-besaran dari mahasiswa tahun lalu. Sebagian besar mahasiswa ingin bekerja di pemerintahan untuk mendapatkan jaminan sosial.
Namun, ada ketidakpuasan terhadap sistem kuota yang memberikan persentase pekerjaan pemerintah kepada kelompok tertentu, seperti keluarga veteran perang kemerdekaan. Para pengunjuk rasa berpendapat bahwa sistem ini tidak adil dan perlu direformasi.
Nasiruddin Yousuff Bachchu, seorang pejuang kemerdekaan dan tokoh budaya terkenal di Dhaka, menyarankan agar sistem kuota dikurangi menjadi 20% dari 56% saat ini. Dia juga meminta peningkatan kuota untuk perempuan dan kelompok minoritas serta penyandang disabilitas.
Secara keseluruhan, situasi di Bangladesh masih tegang dan memerlukan penyelesaian yang adil dan damai. Pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan situasi dan siap memberikan bantuan kepada WNI yang berada di sana. Semoga semua pihak dapat menemukan solusi yang terbaik untuk mengatasi masalah ini.