Misteri Struktur Bangunan Aneh di Laut Baltik

Salah satu misteri laut dalam terbesar di dunia telah membuat para ilmuwan sibuk selama lebih dari satu dekade berusaha mengungkapnya. Pada tahun 2011, penjelajah Swedia Peter Lindberg dan Denis Asberg sedang mencari harta karun di dalam Laut Baltik ketika sebuah struktur aneh terdeteksi oleh radar sonar mereka. Struktur itu berada 300 kaki di bawah permukaan air, berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 200 kaki, seperti pesawat luar angkasa Star Wars yang ikonik, Millennium Falcon.

Para ilmuwan juga mengklaim bahwa struktur tersebut memiliki “formasi seperti tangga” dan berjarak 660 kaki dari objek tak dikenal lainnya. Asberg berkata, “Kami benar-benar terkejut dan bingung. Kami ingin menyelidikinya lebih lanjut dan memutuskan untuk merahasiakannya. Banyak spekulasi muncul, mulai dari sisa-sisa peradaban kuno hingga UFO atau senjata Nazi tersembunyi.”

Lindberg mengemukakan teorinya sendiri kepada NBC, mengatakan bahwa struktur itu mungkin dibangun puluhan ribu tahun yang lalu sebelum Zaman Es. “Jika ini adalah Atlantis, itu akan sangat menakjubkan,” tambahnya.

Pada tahun 2016, tim Ocean X menjelajahi struktur tersebut dan mengambil beberapa sampel. Namun, setelah sampel-sampel tersebut dianalisis, ahli geologi Universitas Stockholm Volker Bruchert menyimpulkan bahwa benda itu sebenarnya bukanlah sesuatu yang misterius. “Saya menemukan batu hitam besar yang mungkin merupakan batuan vulkanik. Hipotesis saya adalah bahwa struktur ini terbentuk selama Zaman Es ribuan tahun yang lalu,” ujarnya.

Para peneliti juga sepakat bahwa struktur itu tercipta oleh proses pergerakan gletser selama Zaman Es. Beberapa bahkan menduga bahwa itu terbuat dari batu pasir atau basal atau dari lava keras yang dihasilkan dari gunung berapi bawah laut.

Meskipun misteri ini akhirnya terpecahkan, tetap menarik melihat bagaimana penemuan yang awalnya begitu misterius bisa dijelaskan secara ilmiah. Sebuah pengingat bahwa alam semesta ini masih menyimpan banyak rahasia yang menunggu untuk dipecahkan oleh para peneliti dan penjelajah laut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *