Keajaiban Arsitektur Tembok Besar China yang Tak Tertandingi

Menurut China Discovery, Tembok Besar China tersebar di 16 provinsi, kota, dan daerah otonom di Negeri Tirai Bambu. Dari Shandong hingga Hubei, Tembok Besar China terkenal dengan nama “Wanli Changcheng” yang artinya “10.000-Leagues Long Wall”. UNESCO mencatat bahwa tembok ini memiliki panjang lebih dari 20 ribu kilometer, dimulai dari Shanhaiguan di Hebei hingga Jiayuguan di Gansu.

Tujuan awal pembangunan Tembok Besar China adalah untuk melindungi wilayah China dari serangan di perbatasan utara. Wilayah ini selalu menjadi lokasi pertempuran antara bangsa China dengan bangsa lain selama berabad-abad. Sejarah mencatat bahwa pembangunan dimulai sejak abad ke-8 SM hingga Dinasti Ming pada abad ke-14 hingga ke-17 M.

Kaisar Qin Shi Huang memerintahkan pembangunan Tembok Besar China pada abad ke-3 SM. Pembangunan paling rumit dilakukan pada masa Dinasti Ming, di mana tembok ini dilengkapi dengan menara pengawas dan bangunan tengah yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan saat ini.

Awalnya, Tembok Besar China terbuat dari tanah dan kayu, namun kemudian berkembang menjadi batu bata, granit, hingga marmer. Perubahan teknik bangunan terus terjadi seiring waktu. Tembok Besar China bukan hanya sebagai benteng pertahanan, tetapi juga sebagai simbol nasional untuk menjaga keamanan negara dan rakyat China.

UNESCO mengakui Tembok Besar China sebagai warisan budaya dunia sejak 1987. Tembok ini mencerminkan pertukaran antara peradaban pertanian dan nomaden pada era kuno China. Tembok ini juga merupakan contoh luar biasa dari arsitektur, teknologi, dan seni militer China kuno.

Dengan segala sejarah dan keindahannya, Tembok Besar China menjadi destinasi utama para turis yang berkunjung ke China. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi salah satu keajaiban dunia ini saat berlibur ke Negeri Tirai Bambu!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *