Sebuah penemuan mengejutkan dunia penelitian! Fosil yang berusia 520 juta tahun masih memiliki otak dan usus utuh. Temuan pada larva fosil ini, yang diduga berasal dari hewan artrhopoda seperti serangga, kepiting, dan lobster, sungguh merupakan keajaiban. Temuan ini tentu saja menjadi titik awal pengetahuan baru untuk mempelajari evolusi hewan artrhopoda.
Dilansir oleh laman Prevention.com, Senin (19/8/2024), fosil tersebut ditemukan dalam larva cacing berusia 520 juta tahun yang masih memiliki otak dan usus yang utuh. Katherine Dobson, salah satu penulis penelitian ini, mengatakan bahwa selalu menarik untuk melihat apa yang ada di dalam sampel menggunakan pencitraan 3D.
Proses fosilisasi alami pada larva kecil ini telah mencapai tingkat pengawetan hampir sempurna. Hal ini menjadikan spesimen ini sebagai sumber pengetahuan yang berharga bagi ahli biologi evolusi. Melalui teknik tomografi sinar-X sinkrotron, para ilmuwan dapat melihat struktur yang luar biasa terpelihara di dalam fosil ini, mulai dari otak, kelenjar pencernaan, sistem peredaran darah primitif, hingga jejak saraf yang menghubungkan kaki dan mata sederhana larva.
Fosil ini memberikan gambaran yang jelas kepada para ilmuwan tentang kompleksitas arthropoda awal, sebuah kelompok makhluk yang muncul selama Ledakan Kambrium dan termasuk kepiting, lobster, serangga, dan kelabang. Detail-detail yang terawetkan dalam fosil ini memungkinkan para ilmuwan untuk melihat hubungan evolusi antara makhluk-makhluk masa lalu dan makhluk-makhluk yang masih hidup saat ini.
Martin Smith, peneliti utama studi ini, menyatakan bahwa penemuan fosil ini sangat istimewa karena larva arthropoda sangat kecil dan rapuh, sehingga kemungkinan menemukannya dalam bentuk fosil hampir nol. Namun, struktur luar biasa yang terawetkan di dalam fosil ini memberikan peluang emas bagi para peneliti untuk memahami bagaimana bagian-bagian rumit ini berhasil menghindari pembusukan selama setengah miliar tahun.
Dengan temuan ini, kita semakin mendekati pemahaman yang lebih dalam tentang evolusi hewan arthropoda. Kesempurnaan pengawetan fosil ini membuka pintu menuju pengetahuan baru yang sangat berharga bagi dunia ilmiah. Semoga penelitian ini terus memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan di masa depan.