Perusahaan milik Tommy Soeharto, PT Intra GolfLink Resorts Tbk, berencana membangun hotel bintang 6 yang membutuhkan dana besar. Untuk mengumpulkan modal yang dibutuhkan, perseroan berencana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Juli 2024. Langkah ini akan melibatkan penawaran 3.10 miliar saham, mewakili 15.02% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor.
Penawaran umum perdana (IPO) akan dimulai dengan proses book building pada 20 Juni hingga 25 Juni 2024, dengan kisaran harga perdana ditetapkan Rp220-Rp230 per saham. Alhasil, perusahaan asuhan Tommy Soeharto berpotensi menghimpun dana segar sebesar Rp713 miliar. Porsi dananya cukup besar, sekitar 87.53% akan digunakan untuk suntikan modal ke anak usahanya, New Kuta Golf (NKG).
Langkah strategis yang dilakukan PT Intra GolfLink Resorts Tbk ini tidak hanya menandakan rencana ekspansi perusahaan yang ambisius, namun juga semakin besarnya daya tarik sektor perhotelan di Indonesia. Sebagai tokoh terkemuka dalam dunia bisnis di Indonesia, keterlibatan Tommy Soeharto dalam usaha ini menambah kredibilitas dan intrik IPO tersebut. Mengingat latar belakang politik keluarganya, mungkin terdapat beragam persepsi publik mengenai inisiatif ini.
Pembangunan hotel bintang 6 berpotensi mendongkrak pariwisata daerah, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. IPO ini juga dapat menarik investor domestik dan internasional yang ingin memanfaatkan industri perhotelan yang sedang berkembang di negara ini. Dengan menyuntikkan dana ke NKG, anak perusahaan ini dapat meningkatkan fasilitas dan layanannya, sehingga semakin meningkatkan daya tariknya bagi wisatawan mewah.
Mungkin ada kekhawatiran mengenai konsentrasi kekayaan dan kekuasaan dalam kerajaan bisnis Tommy Soeharto. Kritikus berpendapat bahwa IPO merupakan langkah strategis untuk mengumpulkan lebih banyak modal dan pengaruh, yang berpotensi mengkonsolidasikan kekuatan ekonomi keluarga Soeharto. Selain itu, pertanyaan mungkin timbul mengenai transparansi dan tata kelola perusahaan, mengingat ikatan politik dan sejarahnya.
Keberhasilan IPO PT Intra GolfLink Resorts Tbk dan pengembangan hotel bintang 6 selanjutnya akan diawasi secara ketat oleh para analis industri dan pemangku kepentingan. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi janjinya, mematuhi persyaratan peraturan, dan menciptakan nilai bagi pemegang saham akan menjadi faktor penentu utama keberlanjutan dan kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang.
Keputusan perusahaan Tommy Soeharto melakukan IPO guna mendanai pembangunan hotel bergengsi bintang 6 menandai perkembangan signifikan di sektor perhotelan Indonesia. Meskipun langkah ini memberikan peluang untuk pertumbuhan dan investasi, hal ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai tata kelola perusahaan, transparansi, dan distribusi kekayaan. Seiring dengan dimulainya IPO dan terbentuknya proyek hotel, dampak inisiatif ini terhadap perekonomian lokal, sektor pariwisata, dan langkah bisnis yang lebih luas akan menjadi lebih jelas. Masih harus dilihat bagaimana PT Intra GolfLink Resorts Tbk mengatasi tantangan dan peluang yang muncul dari upaya ambisius ini.